logo Kompas.id
TajaMudik Lebaran 2025 Aman dan...

Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar, Bukti Keberhasilan Strategi Transportasi Terpadu Indonesia

Tingkat kepuasan pemudik yang mencapai 90,9 persen menjadi bukti bahwa mudik Lebaran 2025 bukan hanya lebih lancar dan aman, tetapi juga menandai keberhasilan strategi transportasi nasional yang terkoordinasi dan menyeluruh.

Kementerian Perhubungan
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Kementerian Perhubungan.
· 4 menit baca
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi
DOK KEMENHUB

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kiri) menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR RI Perihal Evaluasi Angkutan Lebaran di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Mudik Lebaran 2025 membawa napas segar bagi dunia transportasi nasional. Melalui strategi yang terkoordinasi dan kerja sama lintas instansi, pemerintah berhasil mewujudkan mudik yang lebih lancar, aman, dan selamat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebuah pencapaian yang tidak hanya mendapatkan apresiasi masyarakat, tetapi juga menjadi tolok ukur keberhasilan sektor transportasi Indonesia.

Dalam Survei Kepuasan Penyelenggaraan Mudik 2025 yang dilakukan Kementerian Perhubungan bersama Litbang Kompas pada 7–13 April 2025, sebanyak 90,9 persen pelaku perjalanan menyatakan puas terhadap penyelenggaraan mudik tahun ini. Survei tatap muka ini melibatkan 652 responden berusia 17–65 tahun yang tersebar di enam provinsi di Pulau Jawa dan Provinsi Sumatera Utara, wilayah dengan mobilitas pemudik tertinggi.

Rinciannya, 10 persen responden menyatakan sangat puas, 80,9 persen puas, 8,1 persen tidak puas, dan hanya 1 persen sangat tidak puas. Angka ini menggambarkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam mengelola arus mudik yang kompleks dan dinamis.

Dari tiga aspek yang dinilai—sarana, prasarana, dan manajemen transportasi—intervensi di bidang manajemen mendapatkan apresiasi paling tinggi. Sebanyak 95,2 persen responden puas terhadap rekayasa lalu lintas yang diterapkan pemerintah. Ini didukung juga oleh sentimen positif di media sosial, di mana 94 persen percakapan warganet tentang pengalaman lalu lintas selama mudik bernada positif.

Strategi rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way nasional terbukti efektif mengurai kemacetan. Pemerintah juga mengoptimalkan distribusi perjalanan, sehingga pemudik tidak terpusat pada waktu dan lokasi tertentu.

Berdasarkan survei, masyarakat paling mengapresiasi program diskon tiket angkutan (95 persen) dan program mudik gratis (92,1 persen). Harapan mereka, program-program ini bisa diperluas dan diperbanyak tahun depan, seiring ekspektasi yang terus meningkat.

Grafik tingkat kepuasan mudik Lebaran 2025
DOK LITBANG KOMPAS

Grafik Tingkat Kepuasan dan Kebermanfaatan Kebijakan Pemerintah.

Jumlah penumpang dan aspek keselamatan

Menariknya, keberhasilan mewujudkan mudik yang lancar dan aman ini terjadi di tengah lonjakan jumlah penumpang angkutan umum. Total pengguna angkutan umum naik 11,68 persen dibandingkan tahun lalu. Moda kapal laut mencatat kenaikan tertinggi sebesar 21,19 persen, diikuti bus (20,47 persen), dan penyeberangan laut (12,68 persen).

Dari sisi volume, kereta api tetap menjadi primadona dengan 8,3 juta penumpang selama libur Lebaran 2025. Moda lainnya seperti pesawat, bus, dan kapal laut juga menunjukkan pertumbuhan positif, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum selama mudik.

Aspek keselamatan pun menunjukkan perbaikan nyata. Berdasarkan data Korlantas Polri, angka kecelakaan lalu lintas selama periode 21 Maret–11 April 2025 mengalami penurunan 34,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat 4.640 kasus kecelakaan, turun signifikan dari 7.064 kasus pada 2024.

Tak hanya itu, korban meninggal dunia menurun drastis sebesar 55,95 persen, dari 1.244 orang pada 2024 menjadi 548 orang di 2025. Penurunan juga terjadi pada jumlah korban luka berat (7,64 persen) dan korban luka ringan (28,90 persen). Ini memperkuat keyakinan bahwa pengelolaan mudik tahun ini berhasil meningkatkan aspek keselamatan bagi masyarakat.

Strategi pemerintah

Kesuksesan ini tentu tidak terjadi begitu saja. Pemerintah menerapkan strategi transport demand management yang terbagi dalam tiga pendekatan utama: distributing, clustering, dan delaying.

  1. Distributing: Memecah volume perjalanan melalui kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN, pemberlakuan libur sekolah lebih awal, serta pemberian insentif berupa mudik gratis dan diskon tarif semua moda, termasuk diskon tarif tol.
  2. Clustering: Mengelompokkan pergerakan berdasarkan rute dan jenis kendaraan. Ini diterapkan melalui rekayasa lalu lintas di jalan tol, optimalisasi terminal di Bandara Soekarno-Hatta, serta pengaturan jalur dan dermaga penyeberangan di lintasan Jawa-Sumatera.
  3. Delaying: Menerapkan sistem buffer zone di pelabuhan penyeberangan untuk mengelola antrean kendaraan agar tidak mengular ke jalan raya.

Strategi tersebut menunjukkan bagaimana pemerintah berusaha mengelola arus mudik tidak hanya di jalan tol, tetapi juga di bandara, terminal bus, stasiun, pelabuhan, dan jalur penyeberangan, mencakup semua moda transportasi utama.

Grafik Kepuasan Aspek Angkutan Umum
DOK LITBANG KOMPAS

Grafik Kepuasan Aspek Angkutan Umum.

Kerja sama lintas instansi

Penyelenggaraan mudik yang sukses ini merupakan hasil sinergi antara berbagai kementerian, lembaga, BUMN, mitra swasta, dan pemerintah daerah. Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Polri, TNI, Kementerian PUPR, Kemenkominfo, Kementerian Agama, Kemendikbud, dan banyak pihak lain untuk memastikan kelancaran di semua lini.

Di lapangan, kolaborasi ini terlihat dalam pengaturan lalu lintas, pelayanan terminal dan pelabuhan, serta upaya sosialisasi informasi kepada masyarakat. Pelibatan berbagai pihak menjadi kunci dalam mengantisipasi berbagai tantangan dinamis yang muncul selama periode mudik.

Berdasarkan hasil survei, mayoritas responden berharap adanya peningkatan infrastruktur ke depannya. Hal ini juga tecermin dari skor penilaian terhadap salah satunya kondisi jalan yang cukup rendah.

Selain itu, responden juga berharap ke depannya tiket kendaranaan umum bisa lebih terjangkau oleh semua golongan masyarakat.

Grafik Harapan Responen untuk mudik Lebaran 2026.
DOK LITBANG KOMPAS

Grafik Harapan Responen untuk mudik Lebaran 2026.

Meskipun strategi tahun ini berhasil, pemerintah menyadari bahwa tak ada rumus baku dalam mengelola mudik. Setiap tahun, dinamika masyarakat dan kondisi infrastruktur berubah, menuntut inovasi baru.

Saat ini, pemerintah telah mengidentifikasi delapan butir evaluasi mudik 2025 untuk perbaikan di tahun mendatang. Tantangan terbesarnya adalah mengimplementasikan hasil evaluasi tersebut agar mudik 2026 bisa lebih baik lagi, mengingat standar yang sudah terlanjur tinggi tahun ini.

Mudik Lebaran 2025 menjadi contoh nyata bahwa dengan perencanaan matang, strategi yang tepat, dan kerja sama lintas sektor, tantangan besar dapat diatasi. Semangat untuk terus memperbaiki diri menjadi kunci. Karena, bagi jutaan masyarakat Indonesia, mudik bukan sekadar perjalanan, tetapi peristiwa batin yang sarat makna: pulang ke rumah, bertemu keluarga, dan merayakan kebersamaan.

Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699