Dari Menabung sampai Proteksi, Begini Langkah Jitu Biar Uangmu Enggak Kabur
Menabung adalah langkah awal yang penting dalam membangun fondasi keuangan pribadi. Namun, di era digital, menabung saja tidak cukup untuk memastikan dana tetap aman.


Di tengah maraknya modus penipuan digital, diperlukan langkah perlindungan ekstra untuk memastikan dana di tabungan tetap aman.
Teknologi finansial membawa banyak kemudahan. Di sisi lain, perkembangan teknologi yang pesat juga memunculkan risiko baru berupa kejahatan siber yang dapat mengancam saldo tabungan ataupun dompet digital.
Modus penipuan, seperti phishing, pengambilalihan akun (account takeover), hingga transaksi mencurigakan, bisa menguras saldo dalam hitungan menit.
Maka dari itu, pengelolaan uang modern memerlukan strategi yang lebih komprehensif. Berikut adalah tiga langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatur dan sekaligus menjaga uang, baik di tabungan maupun dompet digital.
1. Menyusun bujet secara terencana
Langkah pertama untuk menjaga keuangan tetap sehat adalah mengatur bujet. Bujet yang jelas membuat alokasi dana menjadi terarah serta membantu memisahkan antara kebutuhan, keinginan, dan simpanan.
Berikut adalah beberapa metode bujeting yang bisa dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan.
- Metode 50-30-20: Metode ini membagi porsi keuangan ke dalam 3 kategori, yakni 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, 20 persen untuk tabungan atau investasi.
- Zero-Based Budgeting (ZBB): Dengan metode ini, setiap uang yang masuk memiliki tujuan atau alokasi yang jelas sehingga tidak ada dana yang menganggur.
- Pay Yourself First: Pada metode ini kamu harus langsung menyisihkan dana untuk tabungan atau investasi di awal sebelum membelanjakan untuk kebutuhan lainnya.
Apa pun metode yang dipilih, kuncinya adalah konsistensi. Pemisahan dana sesuai tujuan bakal memudahkan pengawasan saldo, termasuk saldo dompet digital, sehingga lebih aman dari penggunaan yang tidak direncanakan.
2. Mewaspadai berbagai modus penipuan digital
Setelah dana dikelola dengan baik, tahap berikutnya adalah memastikan dana tersebut tidak hilang akibat kejahatan atau modus penipuan digital.
Di era perkembangan teknologi yang kian pesat, metode penipuan juga berkembang semakin canggih. Berikut adalah beberapa modus penipuan siber yang patut diwaspadai.
- Phishing: Modus penipuan dengan mengirimkan pesan atau tautan palsu yang menyerupai pihak resmi untuk mencuri PIN atau one-time password (OTP).
- Pharming: Modus ini mengarahkan korban ke situs palsu yang mirip situs resmi untuk mencuri data atau menyebarkan malware.
- Sniffing: Modus kejahatan penyadapan data melalui jaringan publik yang tidak aman, seperti Wi-Fi gratis tanpa enkripsi.
- Social Engineering dan Impersonation: Pelaku kejahatan menyamar sebagai pihak resmi untuk memancing korban memberikan data sensitif.
- Spoofing dan Vishing: Oknum penipu akan menggunakan identitas palsu dan mendekati calon korban via telepon, e-mail, atau pesan singkat.
Dengan memahami pola-pola penipuan siber tersebut, kamu dapat mengambil langkah pencegahan, seperti tidak membagikan informasi sensitif, memverifikasi sumber komunikasi, dan menggunakan perangkat serta jaringan yang aman.
3. Memberikan perlindungan menyeluruh
Kewaspadaan memang dapat menurunkan risiko. Akan tetapi, upaya ini tidak akan maksimal jika sistem yang ada belum benar-benar kebal. Bahkan, pengguna yang disiplin sekalipun bisa menjadi korban jika pelaku menemukan celah.
Maka dari itu, kamu perlu menerapkan perlindungan menyeluruh. Upaya ini dapat dimulai dengan langkah-langkah umum yang bisa dilakukan semua pengguna.
- Mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA) di semua akun keuangan digital.
- Menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap layanan.
- Memantau riwayat transaksi secara berkala.
- Menghindari menggunakan koneksi internet publik yang tidak aman.
- Memperbarui sistem keamanan perangkat secara rutin.
Langkah-langkah tersebut berperan sebagai benteng pertama. Namun, jika terjadi insiden yang berada di luar kendali pengguna, diperlukan lapisan keamanan tambahan yang tidak hanya mencegah, tetapi juga memulihkan kerugian.
Lapisan perlindungan menyeluruh dengan DANA Protection
Sebagai bagian dari upaya memberikan keamanan menyeluruh bagi penggunanya, dompet digital DANA menyediakan fitur DANA Protection. Fitur ini memberikan Jaminan 100 persen Uang Kembali jika saldo hilang akibat kejadian di luar kendali pengguna.
Perlindungan tersebut mencakup berbagai skenario, seperti akun diretas setelah ponsel hilang atau saldo terpotong karena transaksi pending.
Untuk bisa melakukan klaim Jaminan 100% Uang Kembali, pengguna harus memenuhi sejumlah syarat, yakni akun pengguna telah terdaftar sebagai DANA Premium, telah mengaktifkan DANA VIZ, tidak pernah membagikan PIN atau OTP kepada pihak lain, serta melaporkan kejadian maksimal 60 hari setelah insiden.
Berikut adalah cara mengajukan klaim Jaminan 100 persen Uang Kembali.
- Buka aplikasi DANA dan pilih menu DANA Protection di beranda.
- Pelajari detail perlindungan yang tersedia.
- Hubungi DIANA melalui tombol yang tersedia.
- Laporkan kejadian secara jelas, termasuk kronologi singkat.
- Sertakan informasi transaksi dan unggah dokumen pendukung.
- Pantau proses klaim melalui DIANA hingga ada keputusan final.
Perlu diingat bahwa pengajuan klaim bisa gagal jika terbukti kerugian yang dialami merupakan akibat dari kelalaian sendiri dan tidak dapat memberikan bukti yang valid.
Dengan mekanisme tersebut , DANA Protection menjadi benteng terakhir yang memastikan saldo tetap aman meskipun menghadapi insiden yang tidak terduga.
Mengamankan uang di era digital memerlukan strategi berlapis agar #AmanDariBadman. Mulai dari perencanaan bujet yang matang, kewaspadaan terhadap modus kejahatan digital, hingga perlindungan saldo yang memberikan jaminan pemulihan dana.
Menggabungkan langkah-langkah tersebut dengan fitur keamanan menyeluruh, seperti DANA Protection, dapat membuat kamu lebih tenang bertransaksi. Sebab, setiap rupiah hasil kerja keras kamu memiliki perlindungan yang memadai.