logo Kompas.id
TajaBuru eXpedition dari Wanadri...

Buru eXpedition dari Wanadri Singkap Potensi Alam dan Budaya Pulau Buru

Buru eXpedition mengungkap potensi alam, keanekaragaman hayati, serta kekayaan budaya di Pulau Buru.

Wanadri
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Wanadri.
· 3 menit baca
https://assetd.kompas.id/kDmN20ptXMS2piCQxX7AcqK7fm8=/1024x768/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2025%2F09%2F20250916-Pelepasan-oleh-Bupati-Buru-720x540.jpg
DOK WANADRI

Pelepasan hari operasi pelaksanaan Buru eXpedition yang digelar di Aula Kantor Bupati Buru, Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, pada Rabu (17/9/2025).

Pulau Buru merupakan salah satu pulau terbesar di Kepulauan Maluku, Provinsi Maluku, yang banyak dicatat dalam proses sejarah di Indonesia. Meski demikian, banyak aspek potensi alam dan budayanya belum dikenal dan diungkap.

Sebagai salah satu organisasi pelopor kegiatan alam bebas di Indonesia yang memiliki pilar kegiatan pendidikan, penjelajahan, kemanusiaan, dan pelestarian alam, Wanadri menginisiasi kegiatan yang bertajuk “Buru eXpedition” Rediscover Buru.

Dalam ekspedisi ini, Wanadri berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran beserta Mapala Pertanian Unpad (Mahatva).

Buru eXpedition mengemban misi mengungkap dan mengangkat kembali potensi alami, keanekaragaman hayati, serta kekayaan budaya di Buru yang berkelanjutan dengan potensi-potensi yang kurang terperhatikan.

Wakil Ketua Umum Buru eXpedition Darmanto menjelaskan pelepasan hari operasi pelaksanaan Buru eXpedition dilakukan di Aula Kantor Bupati Buru, Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, pada Rabu (17/9/2025) pukul 09.00–11.00 WIT.

Kegiatan pelepasan ini dihadiri oleh beberapa tamu undangan yang meliputi Sekda Kabupaten Buru, Asisten Dua Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buru, Dinas Pariwisata Kabupaten Buru, Kordinator Pos Basarnas Namlea, Dandim 1506 Namlea, berserta tamu undangan lainnya. Kegiatan juga dimeriahkan dengan tari adat Buru, Tarian Sawat Buru.

Kegiatan Buru eXpedition direncanakan berlangsung dari April hingga Oktober 2025 meliputi beberapa kegiatan. Pertama, pemanjatan Tebing Kaku Mahu setinggi 700 meter yang telah diselesaikan pada 20 Mei 2025. Dalam pendakian area yang belum terjamah ini, Wanadri sekaligus melakukan pendataan flora di wilayah tebing curam yang khas.

https://assetd.kompas.id/N9AA7nvsDQXyrqjr7ydM1rx--rw=/1024x768/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2025%2F09%2F20250920_102427-720x540.webp
DOK WANADRI

Pengarungan sirkumnavigasi atau mengitari Pulau Buru dimulai di titik awal Pantai Jiku Merasa,Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, pada Sabtu (20/9/2025).

Kedua, penjelajahan gunung hutan dan penelitian flora di Gunung Kapalatmada. Dalam kegiatan, ini, Wanadri melakukan pendataan dan penelitian flora, khususnya mengidentifikasi tumbuhan yang memiliki resiliensi pada perubahan iklim. Adapun target luaran penelitian ini antara lain tulisan-tulisan di jurnal ilmiah, buku pustaka popular Biodiversitas Flora Pulau Buru, buku pustaka popular Merawat Pulau Buru: Flora, Tebing dan Gunung, risalah kebijakan; bank data strategi konservasi, Risalah Kebijakan: Rekomendasi Strategi Konservasi, paten teknologi konservasi, serta penamaan spesies flora baru.

Ketiga, ekspedisi juga melakukan pendataan sosial budaya sekaligus pengamatan potensi sosial budaya yang bisa diangkat menjadi pengembangan ekowisata di Pulau Buru.

Keempat, sirkumnavigasi pesisir Kabupaten Buru dengan kayak laut menelusuri perairan pesisir sekeliling pulau sekaligus mencatat potensi alam dan budayanya. Kegiatan ini dilakukan dengan titik awal Pantai Jiku Merasa dengan armada kayak laut yang akan menempuh total jarak mencapai 414.500 meter dengan durasi pendayungan selama 22 hari. Tim pendayung utama yang terdiri atas 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki ini resmi dilepas oleh Wakil Ketua Buru eXpedition  Darmanto bersama Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buru Iwan Teapon SIP beserta Komandan Kodim 1506, Namlea, Letkol Inf M Tamami SSos MAP yang didahului dengan doa bersama dan seremoni kearifan lokal.

Kelima, rehabilitasi mangrove berupa penanaman dan perawatan mangrove yang mendukung upaya menjaga kesetimbangan ekosistem alami di wilayah pesisir yang memiliki potensi blue carbon, mengurangi tekanan abrasi, serta memperbaiki kualitas air di perairan Pulau Buru. Dalam kegiatan ini, Buru eXpedition berkolaborasi bersama West Java Conservation Trust Fund (WJCTF) dan lembaga usaha yang peduli dengan restorasi mangrove beserta komunitas lingkungan yang ada di Pulau Buru.

Keenam, dalam ekspedisi ini, Wanadri mengadakan pelatihan selam bagi elemen masyarakat Pulau Buru bersertifikat A agar mampu melakukan penanaman dan pemeliharaan terumbu di perairan pesisir. Selain memperbaiki dan menjaga ekosistem perairan pesisir, aktivitas ini akan mendukung pengembangan pariwisata di perairan Pulau Buru.

https://assetd.kompas.id/v-BCp4Ubnr9GzwqnV-JdP708C2A=/1024x768/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2025%2F09%2FWhatsApp-Image-2025-09-24-at-11.09.41-720x540.jpeg
DOK WANADRI

Antusiasme warga Kabupaten Buru mengikuti pemeriksaan kesehatan dalam Buru eXpedition.

Ketujuh, program kesehatan masyarakat meliputi antara lain pemeriksaan kesehatan warga, operasi katarak, kacamata baca gratis, serta dukungan penyediaan air bersih. Program kegiatan ini merupakan kerja sama Wanadri dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), Basarnas, TNI AU, TNI AD, Kodam Pattimura, Dinas Kesehatan Maluku dan Kabupaten Buru, serta berbagai elemen masyarakat.

Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699